Cara kerja sistem pengapian CDI - AC pada sepeda motor
Sistem pengapian merupakan salah satu syarat untuk engine dapat bekerja. Komponen sistem pengapian CDI – AC terdiri beberapa komponen diantaranya:
- ignition switch / kunci kontak
- CDI unit
- Ignition coil / koil
- Pulser / pick up coil
- Spark plug / busi
- Magnet
- Exciter coil / spul / lilitan
Source photo by fotografierende https://www.pexels.com/photo/black-harley-davidson-motorcycle-2747793/
yang mana komponen tersebut memiliki fungsi yang saling melengkapi, maka apabila salah satu komponen tersebut ada yang tidak berfungsi maka sistem pengapian tersebut akan gagal atau tidak bekerja (busi tidak memercikan api listrik)
Fungsi utama dari sistem pengapian adalah sebagai pembakar bahan bakar
dan udara yang telah dikompresikan. Jadi
mulai proses pembakaran terjadi ketika langkah kompresi akhir atau pada saat busi mulai memercikan api listrik.
Pada artikel ini kita akan membahas carakerja dari sistem pengapian
CDI – AC, berikut wiring diagram dari sistem pengapian CDI - AC
Pada saat kunci kontak di ON kan
dan pulser mengirim sinyal listrik ke Thyristor maka Thyristor akan akan aktif
sehingga dapat menyalurkan listrik. pulser mengirimkan sinya listrik akibat
magnet berputar yang bisa diakibatkan
ketika start awal maupun ketika engine sudah bekerja. Ketika magnet berputar
juga maka exciter coil/ spul akan menghasilkan arus AC yang kemudian diteruskan
ke diode lalu ke capasitor . dimana fungsi diode adalah untuk merubah arus AC
menjadi DC dan fungsi capasitor adalah untuk menyimpan arus sementara. Maka Pada
saat pulser mengirim sinyak ke thyristor maka capasitor langsung melepaskan
arus (discharge) dengan cepat ke ignition coil primer sebesar 100 – 400 Volt.
Akibat induksi tegangan pada ignition
coil primer, maka pada ignition coil sekunder juga terjadi induksi tegangan
sebesar 15-20 kilo Volt pada kondisi seperti ini dinamakan mutual induksi yang menyebabkan spark plug / busi memercikan
bunga api listrik.
Pada ignition coil primer jumlah
lilitannya lebih sedikit tetapi ukuran kawatnya lebih besar dibandingkan dengan
ignition coil sekunder. Kalau ignition coil sekunder jumlah lilitannya lebih banyak
dan ukuran kawatnya lebih kecil dari ignition coil sekunder.
Demikian artikel ini dibuat
semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Cara kerja sistem pengapian CDI - AC pada sepeda motor"